Minggu, 23 Agustus 2020

HEHA SKY VIEW



HEHA SKY VIEW

Setiap kabupaten atau kota memiliki keunikan tersendiri, khususnya di bagian destinasi wisata yang selalu menawarkan pesona alamnya seperti Heha Sky View, tentu destinasi wisata ini masih asing didengar. Heha Sky View memang baru saja dibuka pada 2019. HeHa Sky View menawarkan beragam spot foto yang instagramable. Nama HeHa diambil dari nama depan pemilik resto yakni Herry Zudianto dan Handoyo Mawardi.


Heha Sky View ini sebenarnya merupakan tempat makan atau resto modern tiga lantai yang memang mengusung konsep swafoto dengan landscape alam dan taman. Jadi, bagi para pecandu swafoto, alam dan kuliner, HeHa Sky View bisa menjadi pilihan destinasi wisata yang tepat. Meski baru saja dibuka tempat tersebut mampu menarik perhatian para treveller atau pemburu foto cantik untuk datang ke destinasi yang terletak di Gunungkidul ini.

 

Ruter Perjalanan menuju Heha Sky View : Patuk dari Titik 0 Yogyakarta Melalui Jl. Kusumanegara  – Jl. Gedongkuning – Jl. Wonosari – Bukit Bintang – Jl. Dlingo Patuk – Heha Sky View. Jarak dari Pusat Kota Yogyakarta ke Heha Sky View sekitar 18,6 KM. Dengan waktu tempuh normal kendaraan roda dua sekitar 45 Menit. Tempat ini berada di kawasan bukit, maka tentu banyak jalan berkelok. Jadi diperlukan kehati-hatian dan konsentrasi penuh dalam mengemudi.

TIKET MASUK HEHA SKY VIEW

Untuk bisa memasuki lokasi wisata Heha Sky View Jogja , pengunjung dikenai biaya sebesar Rp 10.000, yang berlaku mulai pukul 10.00-16.30. Sedangkan untuk kunjungan mulai pukul 16.30 sampai 23.00 dikenakan tiket  sebesar Rp 15.000. Bila ingin berfoto di teras kaca, maka membayar lagi biaya sebesar Rp 30.000. Ada juga biaya jasa foto sebesar Rp 5.000 bila ingin mendapatkan hasil foto yang bagus.


FASILITAS HEHA SKY VIEW

Konsep awal Heha Sky View Jogja ialah cafe dan resto, jadi tentunya tak lepas dari aneka makanan lezat yang bisa dinikmati di sana. Tentu dengan harga yang sudah ditentukan.
Sedangkan untuk fasilitas pendukung wisata, pengelola menyediakan fasilitas yang juga cukup lengkap di HeHa Sky View berikut ini. Ada tersedia fasilitas, seperti: Food court, Aneka spot foto selfie, Meeting room, Tempat parkir, Musholla, Kamar mandi, toilet, dan Gazebo serta taman. Juga ada Souvenir shop.

DAYA TARIK HEHA SKY VIEW

1. SPOT FOTO
Di Heha Sky View Jogja banyak sekali spot untuk berfoto selfie salah satunya yang diburu pengunjung adalah Sky Glass. Kalian bisa berfoto dengan background pemandangan alam yang sangat indah dan memanjakan mata.
Banyak sekali spot foto selfie yang ditawarkan di sini. Salah satu yang paling diburu pengunjung adalah Sky Glass. Pengunjung bisa berfoto dengan background pemandangan alam yang sangat indah. Sekaligus menikmati sensasi menegangkan dari efek melayang dirasakan di Sky Glass ini.
Selain teras kaca ada juga Panjat Tebing, Balon Udara, dan juga Sky Bridge.

2. PEMANDANGAN KETINGGIAN

Pada saat cuaca cerah, Heha Sky View Jogja  sejak sore hari dipadati pengunjung yang kebanyakan muda-mudi. Biasanya mereka ini baru pulang dari jalan-jalan di objek pantai-pantai Gunungkidul atau memang hanya mengkhususkan untuk datang keloaksi ini.Dari tempat peristirahatan ini, pengunjung bisa menikmati landskap Gunung Merapi. Saat cuaca benar benar cerah tanpa awan, pengunjung akan memperoleh keberuntungan berupa menikmati sunset yang indah dengan warna langit yang keemasan.Saat hari mulai gelap nan angin berhembus semakin kencang menambah indah nan elok pemandangan di Heha Sky ini. Lampu" dari rumah dan bangunan lainnya seolah nampak seperti bintang yang bertebaran.

3. MENIKMATI SUNSET

Beruntunglah jika pengunjung datang saat langit cerah. Pasalnya pemandangan sunset di sini bakal terlihat makin sempurna. Buat yang datang beramai-ramai, tempat ini bakal cocok untuk ngobrol santai. Atmosfernya benar-benar chill abis, dengan latar pemandangan yang luar biasa indah.
Bersantai bersama keluarga atau teman akan lebih asik dengan ditambah dengan secangkir kopi atau teh yang menemani keseruan berkumpul bersama keluarga.

Potensi Desa Ngandong

Desa Ngandong kecamatan Eromoko,Kabupaten Wonogiri ingin memantapkan diri menjadi desa topeng. Mereka menghidupkan kembali kerajianan topeng dengan mengajarkan cara pembuatannya kepada generasi muda

Camat Eromoko Danang Erawanto didampingi Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Tutut Wijaya mengatakan, desa tersebut dahulu terkenal sebagai penghasil topeng. Banyak keluarga di desa itu mampu memproduksi topeng. Namun, kini tinggal dua keluarga yang menjadikan kerajinan topeng sebagai mata pencaharian utama. ”Yang benar-benar berprofesi sebagai perajin topeng ada dua keluarga. Mereka mengerjakannya turun-temurun. Keluarga-keluarga lain sebenarnya juga mampu membuat topeng, tapi hanya sebagai pekerjaan sambilan,” kata Tutut.

Karena itu, regenerasi perajin topeng dilakukan dengan menggelar pelatihan terhadap generasi muda desa setempat. Desa itu ingin mengembangkan wisata edukasi pembuatan topeng. ”Pada 2014, Desa Ngandong diluncurkan sebagai desa topeng oleh Pak Camat,” imbuhnya.

Topeng Seribu Wajah

Dimasa lalu, mayoritas warga Desa Ngandong, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri bekerja sebagai perajin topeng. Namun, dalam perjalanannya jumlah perajin topeng terus menyusut hingga tinggal menyisakan dua keluarga yang menjadikan kerajinan topeng sebagai mata pencaharian utama.

Didorong untuk melestarikan budaya ini, maka regenerasi perajin topeng pun dilakukan. Tetua desa sepakat untuk mengembangkan wisata edukasi pembuatan topeng di desanya. Pelatihan membuat topeng pun dihelat untuk generasi muda.

Seiring menguatnya tekad warga untuk memantapkan diri menjadi sentra kerajinan topeng, roda ekonomi Desa Ngandong kembali menggeliat. Ketrampilan membuat topeng dengan ditularkan kepada generasi muda.

Salah satu keluarga yang masih konsisten menjadi perajin topeng adalah keluarga Suwardi di Dusun Ngandong, desa setempat. Suwardi yang juga merupakan dalang itu terkenal mahir membuat topeng seribu wajah. Keterampilan itu diturunkan kepada hampir seluruh keluarganya. Dalam sehari, seorang perajin mampu memproduksi 3-5 topeng, tergantung ukuran, dan tingkat kesulitannya. Topeng-topeng tersebut dipasarkan ke berbagai daerah melalui pedagang di Yogyakarta dan Ponorogo, Jawa Timur.

Adapun sebagian produk lainnya dipasarkan melalui online. Harga topeng yang masih mentah atau belum dicat dari tangan perajin berkisar Rp 12.500 per unit.

Adapun harga topeng yang sudah dicat atau sudah jadi dari tangan perajin berkisar Rp 50.000 per unit. ”Mereka juga berkreasi dengan membatik topeng. Jadi, topengnya dilukis dengan canting, seperti membatik,” imbuhnya.

Sumber dari: https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/143720/desa-ngandong-jadi-desa-topeng

https://pesona.travel/keajaiban/5528/kisah-dua-desa-penghasil-kerajinan-topeng

Peluang Berbisnis bouquet snack

Hai guis,, kalian tentunya tahu apa itu bouquet Snack? Kalau belum tau coba cek postingan aku yang sebelumnya ya!  Sekarang kita ulas sediki...